Senin, 27 Juni 2016

Penerapan Kewirausahaan



                                               
PENERAPAN KEWIRAUSAHAAN


Disusun ole:
·       Ita Lestari              162014003
·       Helen Tonapa        162014025
·       Sopiana                  162014041

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016

Dalam waktu yang terbatas, kita harus menghasilkan sesuatu dan dalam waktu yang pendek kita juga akan menerima kerugian. Kemampuan berpikir dan kemampuan bekerja keras hanya akan bermanfaat apabila kita dapat memanfaatkan komitmen tinggi tepat waktu untuk menghasilkan sesuatu.

1) Komitmen adalah konsisten terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2) Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu
3) Komitmen adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.

             Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka yang mempunyai komitmen tinggi selalu menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan kearah pola tingkah laku perusahaan.
1.      Menerapkan perilaku Tepat Waktu
Wirausaha yang ingin menjadi wirausaha yang sukses harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai:
a.       Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita.berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan yang relatif sangat pendek.
b.      Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan datang .
c.       Tepat waktu  adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu tujuan yang dapat dinilai dengan uang.
d.      Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal .
Penerapan perilaku tepat waktu dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari melalui hal-hal sebagai berikut:
.• Manfaat waktu senggang dengan hal-hal yang berguna.
• Kebiasaan mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
2.      Menerapkan perilaku tepat janji
Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari. Hal ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap konsumen, masyarakat dan rekan bisnis. Adapun ciri-ciri kepribadian perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah sebagai berikut:

a) Bermoral tinggi dalam menepati janji,
b) Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
c) Terampil dalam belajar dan berusaha.
3.      Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik di lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga yang berupa penampilan.
Tujuan wirausaha menampilkan produk yang baik untuk konsumen adalah sebagai berikut:
a.       Menciptakan produk yang sesuai dengan minat dan daya beli konsumen.Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan disenangi banyak konsumen.
b.      Menciptakan produk sesuai dengan segmen pasar yang dituju
c.       Menciptakan produk yang mudah cara pemeliharaannya.
4.      Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.
Jika calon wirausaha yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini:
a.        Ketabahan
Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Semua kesulitan dan gangguan kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan juga.
Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan cobaan, dimana cobaan itu berbeda-beda antara orang satu dengan yang lainnya. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses.
Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha kerja keras, keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.

b. Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan, cobaan, dan kendala yang dihadapi. Banyak di antara orang cepat berputus asa, menyerah kalah karena melihat adanya tanda-tanda kegagalan. Mereka yang tidak putus asa merupakan orang-orang yang ulet, tabah, tekun, dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai tujuan merupakan sumber keberhasilan.

c. Disiplin
            Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar bekerja, dan berusaha.
Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit. Disiplin diri sendiri memberikan kekuatan-kekuatan, yaitu :
1. Menolong kita untuk mengontrol sikap mental,
2. Menguasai keadaan penghidupan
3. Mengatasi kegagalan, kemelaratan, dan nasib buruk
4. Membentuk pola berpikir logis,
5. Mengamankan dari perasaan takut,
6. Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.

Konsep-konsep penerapan disiplin di lingkungan sekolah selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·         Peraturan-peraturan yang jelas dan tegas, serta sanksi-sanksi hukumnya
·          Konsep disiplin yang diterapkan pihak sekolah harus masuk akal serta dapat dipahami semua pihak.
·          Peraturan-peraturan yang akan ditentukan pihak sekolah harus masuk akal serta dapat dipahami semua pihak.
·          Konsep disiplin yang dibuat sekolah adalah untuk kepentingan keadilan dan kesejahteraan bersama.
·         Konsep disiplin harus dapat memberikan motivasi belajar, bekerja, berkarya dan berpartisipasi.
Kesimpulannya  bahwa pentingnya disiplin belajar, bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
Ø  Menciptakan iklim belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi yang menyenangkan.
Ø  Menghargai usaha-usaha secara aktif dan produktif.
Ø   Suasana lingkungan sekolah yang menyenangkan.
Ø   Meningkatkan prestasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi.
Ø   Konsep disiplin dapat diterima semua pihak warga sekolah.
d. Kerja SamaPara wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain
            Pada hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan fisik atau kemampuan pada jiwanya semata. Kekuatan manusia terletak dalam kemampuan untuk bekerja sama dengan manusia lainnya.

Daftar pustaka
CONTOH KASUS
Berawal dari Iseng, Ryo Kini Juragan Distro Beromzet Miliaran
KOMPAS.com — Usia muda bukan berarti tak bisa mencapai kesuksesan. Kusdarmawan Aryo Baskoro membuktikan, di usianya yang masih muda, 28 tahun, dia mampu meraup omzet miliaran rupiah setahun dari usaha distro yang dirintisnya di Solo.

Kata distro alias distribution outlet tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Toko pakaian jenis ini masih eksis hingga sekarang lantaran masih menjadi kiblat fashion anak muda di hampir semua kota besar. Bahkan, tidak sedikit anak muda yang sukses menjadi juragan distro ini, salah satunya adalah Kusdarmawan Aryo Baskoro.

Mengusung nama perusahaan Rawn Divisions, semua merek yang diproduksi oleh pria yang akrab dipanggil Ryo ini dilabeli dengan nama Rown. Nama ini merupakan kependekan dari Ryo Owner atau bisa juga diartikan tapak alias jejak kaki. "Harapan saya, produk bisnis yang saya bangun ini bisa menapak di mana-mana," ujar pemuda kelahiran Surakarta, 9 November 1984, yang boleh dibilang sukses menjadi juragan distro di kotanya itu. 
Ryo menjual berbagai produk fashion seperti halnya distro lain. Misalnya, t-shirt, kemeja, celana jins, sepatu, dan berbagai aksesori, seperti topi dan stiker. Ia juga membawa Rown tidak hanya menyasar anak muda, tetapi juga segmen anak-anak hingga orang tua. "Tapi, kami lebih dominan membidik pasar anak muda," ungkapnya kepada Kontan. 

Usaha distro yang dibangun pemuda usia 28 tahun ini kini memiliki omzet usaha hingga miliaran rupiah. Dalam sebulan, Ryo mampu memproduksi 3.000 hingga 4.000 kemeja, 2.000 pasang sepatu, 3.000 potong celana jins, dan yang terbanyak adalah sekitar 25.000 potong kaus. Setiap satu desain hanya diproduksi 30 potong.
Saat ini, Ryo memang hanya memiliki dua gerai, yaitu di Karanganyar dan Surakarta. Tetapi, dia bermitra dengan banyak distro di beberapa kota untuk memasok produknya. "Produk saya sudah menyebar dari Aceh hingga Papua," kata Ryo, yang berencana membuka cabang di Pontianak lantaran ada investor yang berminat bekerja sama.

Dua tahun terakhir, merek Rown bahkan sudah masuk pasar Malaysia dan Singapura. Tak lama lagi, produknya akan juga bakal dikirim ke Kanada. "Kalau soal omzet yang pasti terjual lumayan hingga ribuan pieces dengan rentang harga mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 800.000," ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
Buah dari keisengan
Semangat bisnis Ryo sebetulnya sudah muncul sejak berada di kelas III sekolah dasar. "Saya jualan gorengan dan kacang di sekolah, semuanya mama yang bikin. Upahnya lumayan buat ditabung," kenangnya sambil terkekeh. Jualan gorengan ia lakoni hingga duduk di bangku SMP. Ketika SMA, dia sudah dapat membuat desain dan sablon di kain sarung pantai.

Ryo mulai merintis usaha distro saat kuliah. Awal usaha ini sebenarnya bukan berangkat dari kesengajaan. Ketika masuk kuliah pada tahun 2003, dia membangun usaha patungan bersama temannya dengan memasarkan produk fashion bermerek Ankles. Targetnya adalah anggota komunitas skateboard. 

Sayang, usaha itu bubar. Ryo tak lantas putus asa. Iseng-iseng dia mendesain sebuah t-shirt. Tak disangka, banyak yang meminati desainnya itu. Permintaan pun terus berdatangan. Pada tahun 2006, merek Rown lahir dengan modal awal Rp 30 juta. 

Awal berdiri, Ryo hanya memiliki tiga karyawan. Ia juga menyewa gerai seluas 3 meter x 10 meter. Lambat laun, dari yang semula memproduksi puluhan kaus, permintaan bertambah menjadi ratusan bahkan hingga kini mencapai ribuan potong.

Pada 2008, Ryo mulai mengembangkan usahanya. Ia mendapat pinjaman dari bank. "Saya meminjam Rp 100 juta untuk pengembangan usaha. Sekarang, aset saya sudah miliaran," ungkapnya tanpa mau menyebut detail berapa besar.

Ryo juga terus menambah karyawan, dari semula tiga desainer, kini ia memiliki lima desainer dan total karyawan mencapai 40 orang. Gerai yang semula seukuran "kamar" sudah meluas menjadi 360 meter persegi. "Saya sudah membuat jenjang karier bagi para karyawan. Namun, yang langsung melayani pembeli saya bayar secara harian," cerita lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret ini.

Dalam memasarkan produknya, Ryo memakai berbagai cara jitu, di antaranya menjadi sponsor di beberapa acara anak muda seperti pentas band. Untuk hal itu, dia juga pernah menjadi sponsor band Efek Rumah Kaca, MTV Ampuh, MTV 100%, dan berbagai film televisi (FTV). "Saya pantang jualan produk rejected," katanya.

Ryo tak lantas puas dengan hasil kerjanya. Ia menggunakan uang hasil keuntungan untuk memperluas bisnis. "Saya berencana membuat produk jam tangan dengan merek Rown dan membuat sistem semi-waralaba buat usaha ini," ujarnya.

Ryo bilang, saat pesanan mulai banyak, dia masih menghadapi kendala, khususnya dalam infrastruktur pengiriman. "Jika ada permintaan dari luar negeri, pengiriman sering terhambat," ujarnya. Ia berharap proses pengiriman bisa lebih cepat. (Cheppy A Muchlis/
Kontan)

ANALISIS KASUS
Ryo menjual berbagai produk fashion seperti halnya distro lain. Misalnya, t-shirt, kemeja, celana jins, sepatu, dan berbagai aksesori, seperti topi dan stiker. Ia juga membawa Rown tidak hanya menyasar anak muda, tetapi juga segmen anak-anak hingga orang tua. Saat ini, Ryo memang hanya memiliki dua gerai, yaitu di Karanganyar dan Surakarta. Tetapi, dia bermitra dengan banyak distro di beberapa kota untuk memasok produknya. "Produk saya sudah menyebar dari Aceh hingga Papua," kata Ryo, yang berencana membuka cabang di Pontianak lantaran ada investor yang berminat bekerja sama. . Ketika masuk kuliah pada tahun 2003, dia membangun usaha patungan bersama temannya dengan memasarkan produk fashion bermerek Ankles. Targetnya adalah anggota komunitas skateboard. 
Ryo bilang, saat pesanan mulai banyak, dia masih menghadapi kendala, khususnya dalam infrastruktur pengiriman. "Jika ada permintaan dari luar negeri, pengiriman sering terhambat,"

KESIMPULAN
Ryo tak lantas putus asa. Iseng-iseng dia mendesain sebuah t-shirt. Selain itu kita juga harus kreatif dan inovatif dalam pembuatan kaos,topi dll yang banyak di sukai oleh kalangan anak muda.dan yang terakhir harus jujur karena itu merupakan kunci kesuksesan.

Minggu, 19 Juni 2016

Perencanaan Bisnis (Bisnis Plan)

Perencanaan Bisnis  (Business Plan)




Oleh  :
1. Ita Lestari              (162014003)
2.Helen Tonapa          (162014025)
3.Sopiana                  (162014041)


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
 2016


1.      Pengetian rencana bisnis (business plan)
a.      Business Plan menurut Megginson
Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
b.      Business Plan menurut Bygrave
 Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
c.       business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia. (Hisrich,Peter, 1995:113).
d.      Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.  (Megginson, 2000)
Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan.
2.      Pentingnya Perencanaan Usaha (Business Plan)
Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Business Plan :
1.      To sell yourself on the business
2.      To obtain bank financing
3.      To obtain investment funds
4.      To arrange strategic alliances
5.      To obtain large contracts
6.      To attracts key employes
7.      To complete mergers and acquisitions
8.      To motivate and focus your management team
(Bygrave, 1994:115)
3.      Jadi tujuan  menyusun Business Plan adalah:
a.       menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif membuka usaha baru
b.      mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah aa dan saling menguntungkan misaalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
c.        Business plan juga juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerjasama dengan anda
d.      Business plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisi misalnya anda menjual perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda dapat susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakuisisi.
e.        Business plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.
4.      Kerangka Rencana Usaha
Pokok-pokok pikiran perencanaan usaha mencakup:

1)      Nama perusahaan
Nama yang diberikan sebaiknya jangan hanya mementingkan factor yangs edang hangat pada saat ini melainkan lebih berorientasi ke masa depan. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah:

1.      Short-pendek
2.      Simple-sederhana
3.      Easy to spell-mudah dieja
4.      Easy to remember-mudah diingat
5.      Pleasing when read-enak dibaca
6.      No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7.      Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
8.      Ada hubungan dengan barang dagangan
9.      Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10.  Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negative
11.  Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produktersebut.
2)      Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
·         Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan berarti tempat (kantor)badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada ditempat lain.
·         Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi.

Lokasi pertokoan
Umumnya lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memilikibarang bermutu dan barang bersaing.

Lokasi pabrik/industri
Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi pabrik/industri yang baik, yakni:
1.      Backward linkage, berarti pertalian belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
2.      Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3)      Komoditi yang akan diusahakan
Kesempatan memilih komoditi yang diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
·         Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
·          Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
·          Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
·         Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
     (Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)
4)      Konsumen yang dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha berbentuk industry tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
5)      Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher).

6)      Partneryang akan diajak kerjasama
Partnership merupakan suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Ada dua macam partnership yakni:
· General partnership, dimana semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisni sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yangb tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
·  Limited partnership, dimana memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggungjawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.
Dan masih banyak bentuk partnership lainnya seperti secret partner, silent partner, nominal partner, general partner, senior partner, yunior partner, dan lain-lain.
7)      Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya menyangkut masalah karakter, kejujuran, dan kemampuan seseorang.
8)      Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Jika modal sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber  dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal juga bisa didapat dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orangtua dan family maupun pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan rencana bisnis
1)      Biaya dalam waktu dan dana untuk menyiapkan rencana
2)      Gaya kepemimpinan dan kemampuannya
3)      Pilihan atau preferensi tim manajemen
4)      Kerumitan bisnis
5)      Lingkungan yang kompetitif
6)      Tungkat ketidakpastian
6.      Faktor-faktor yang mempengaruhi isi rencana bisnis
1)      Orang-orang. Mencakup permulaan dan resiko perjalanan
2)      Kesempatan. Profil usaha, seperti produk, konsumen, pertumbuhan yang diharapkan. Antisipasi berbagai tantangan dan masalah
3)      Konteks. Gambaran besar dari lingkungan kompetitif perusahaan
4)      Risiko dan penghargaan. Penilaian masalah-masalah potensial serta tanggapan dan solusinya.





Rencana Bisnis Sederhana “Rumah Makan Ayam Kremes”




https://pipiot.files.wordpress.com/2011/07/ayam-kremes.jpg?w=300&h=216


Pada zaman sekarang banyak orang-orang yang merasa bosan dengan masakan yang bahan baku ayam dengan dibuat seperti itu saja. Contohnya ayam goreng, ayam bakar,pepes ayam dll,maka dari itu kami ingin membuat inovasi masakan terbaru dengan bahan baku ayam. Dengan harga yang reltif murah serta dengan rasa yang enak dilidah sehingga para pengunjung merasa penasaran dengan masakan Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tapi gagal disbanding gagal mencoba. Dengan memperhatikan Studi kelayakan Proyek dan Riset Pemasaranya maka kita dapat menentukan jenis usaha apa atau produk apa yang akan kita kerjakan, dengan demikian resiko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.



Daftar Pustaka
diakses pada hari minggu jam 09.55
Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan. Bandung : Penerbit Alfabet