Senin, 06 Juni 2016

ETIKA BERWIRAUSAHA PUSAT OLEH-OLEH (DEWATA) BALI




Disusun Oleh:
1.    Ita Lestari                 (162014003)
2.    Helen Tonapa          (162014025)
3.    Sopiana                    (162014039)

Pendidikan Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana
Tahun ajaran 2015/2016


BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Etika berwirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Maka sekarang kita akan membahas mengenai pusat oleh-oleh Dewata Bali yang banyak menjual beberapa produk seperti kaos sablon, bordir, konveksi dan pie susu. Yang membedakan pie susu dengan yang lain yaitu bahannya tanpa menggunakan gula namun memakai susu.
Pusat oleh-oleh Dewata dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung karyawan yang ramah serta murah senyum terhadap pengunjung dan kita juga dapat diperlihatkan proses pembuatan kaos,pie susu.
2.      Rumusan Masalah
1)      Bagaimana etika berwirausaha di Dewata Bali?
2)      Bagaimana prinsip-prinsip etika berwirausaha di Dewata Bali?
3)      Bagaimana ketentuan yang diatur dalam etika berwirausaha di Dewata Bali?
4)      Bagaimana tujuan etika berwirausaha di Dewata Bali?

3.      Tujuan Penelitian
1)      Untuk memenuhi tugas kewirausahaan
2)      Untuk mengetahui etika dalam berwirausahaan di Dewata Bali
3)      Untuk mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru dalam berwirausaha
4)      Untuk mengetahui tujuan etika berwirausaha di Dewata Bali


BAB 2
KAJIAN TEORI

ETIKA BERWIRAUSAHA
Ø  Menurut Velasques (2002)
Etika berwirausaha merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
Ø  Menurut  Steade et al (1984:701)
Etika berwirausaha adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keptusuan bisnis.
Ø  Menurut Hill dan Jones (1998)
Etika berwiausaha merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan keepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategi yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Ø  Menurut Sim (2003)
Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos”, kata Yunai yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.



BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Berfokus pada Etika Berwirausahadan di pusat oleh-oleh Dewata Bali.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan observasi secara langsung dengan pemilik pusat oleh – oleh Dewata Bali namun diwakilkan oleh salah satu marketing perusahaan tersebut karena pemilik berhalangan hadir.
Teknik  Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.      Studi Pustaka, Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji buku-buku maupun dari internet untuk memperoleh landasan teoritis yang sesuai dengan penelitian ini.
2.      Wawancara, observasi.



BAB 4
PEMBAHASAN
Etika Kewirausahaan

UD. DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI / SOUVENIR DEWATA,diresmikan pada tgl 30 maret tahun 2010, DEWATA SOUVENIR bergerak dibidang usaha menjual oleh oleh khas bali. Produksi sendiri diantaranya kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan DEWATA BALI, dan juga kami menjual baju barong, sarung pantai, baju adat Bali, acessories/pernak pernik, sandal Bali, dan berbagai makanan cemilan khas Bali
DEWATA hadir menjual souvenir dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh dengan memprioritaskan kwalitas yg bagus tapi harga murah, tidak murah-murahan. Buktikan hasil kerajinan dewata karena kami dewata memproduksi baju kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon, dan membordir sendiri. dan berharap selalu menyenangkan konsumen dengan menjual harga murah pasti berkualitas. tempat kami mewah tapi harga kami pasti murah dan terjangkau untuk semua kalangan, karena kami ingin pengunjung dapat membeli barang oleh oleh dengan uang secukupnya serta mendapatkan barang yang lebih banyak. Buktikan bahwa kami lebih berkualitas dari pada yang lain.
Usaha ini kami dirikan berkat dukungan teman dan karna ingin menjaga karyawan yang sudah kehilangan order atau pesanan, mengingat suasana konveksi yang kami dirikan pesanannya turun drastis. Dengan tekat dan saran karyawan untuk mempertahankan usaha dan lapangan pekerjaannya maka karyawan memberikan ide dan dukungan untuk membuat usaha di bidang baju souvenir. Tanpa kita sadari ternyata ide karyawan juga membantu jalan, akhirnya 2(dua) bulan berikutnya Tuhan Memberikan tempat yang cukup besar dan megah untuk membuat usaha souvenir khas bali. Dengan nama “WISATA BELANJA DEWATA OLEH OLEH KHAS BALI” dengan menampung karyawan kurang lebih 65 orang (di segala bidang). Jadi jumlah karyawan semua dari 6 perusahaan total kurang lebih 175 karyawan. Semua perjuangan kerja kami  selalu berdoa kepada yang di atas (TUHAN YANG MAHA ESA). meminta petunjuk yang benar, slalu berbuat jujur dan menghormati orang lain, sehingga kami slalu di percaya orang. itulah kekayaan kami dan tentunya kerja keras memaksimalkan tanggung jawab yang dihadapi. dan apa yang kami dapatkan pengalaman dan ilmu dalam hidup itu selalu kami tuangkan dan kami bagikan kepada teman  &  saudara di sekeliling kami, agar kelak mereka pun sukses dan berhasil.

 Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :
1.      Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
2.        Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.       Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4.      Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang.
5.      Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.

Etika atau norma yang ada di pusat oleh-oleh Dewata Bali
1.    Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.
2.   Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3.   Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4.   Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5.   Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
6.   Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7.   Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8.   Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.

Tujuan etika berwirausaha yang ada di pusat oleh-oleh Dewata Bali
1.   Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancer.
2.   Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.  Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.
3.   Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh karyawan perusahaan.
4.   Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan ada juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena merka sudah merakan produk atau layanan yang diberikan.
5.   Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.


BAB 5
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam menjalankan usahanya, yaitu antara lain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara berpakaian; Cara berbicara; dan Gerak-gerik.
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: Menyenangkan orang lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan; Membina dan menjaga hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan
Sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan etika wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap; rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas; selalu murah senyum; lemah lembut dan ramah-tamah; sopan santun dan hormat; selalu ceria dan pandai bergaul; fleksibel dan memiliki rasa tanggung jawab; serius dan suka menolong; serta rasa memiliki perusahaan yang tinggi.
B.     SARAN
Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun tidak tau dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses, alangkah baiknya dipahami dan diaplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian tujuan perusahaan. 


Lampiran

 














3 komentar:

  1. menurut kelompok anda apa yang akan terjadi jika serorang wirausaha tidak menerapkan prinsip etika dalam pribadinya? apakan akan berpengaruh bagi usahanya?

    BalasHapus
  2. Kelompok 12
    Menurut kelompok kalian apakah etika yang dijalankan Dewata Bali sudah sesuai ?

    BalasHapus
  3. Bagaimana cara menumbuhkan etika dalam berusaha?
    Kelompok 5

    BalasHapus